Sahabatku, Tepat tanggal 01 Desember 2013, Dunia memperingati
hari AIDS, sekaligus memperingatkan masalah penyakit yang hingga kini belum ada
obatnya. Pastinya udah tau dong! Tapi, teman-teman tau gak, kalau Kementrian
Indonesia punya program yang dikasi nama
“Pekan Kondom Nasional”. Apa yang ada dibenak kawan-kawan mendengarnya? Yup,
kembali lagi, Kemenkes mengeluarkan gebrakan rusak yaitu pembagian kondom
gratis. Seiring dengan hal ini juga, Kemenkes dan komplotannya membagikan
kondom pada pekerja seks serta pelanggannya, kaum muda, gay dan waria. Weww…
Kegiatan ini katanya akan berlangsung selama 7 hari dengan mengunjungi kampus
serta tempat nongkrong dengan menggunakan bus. Plus lagi, kegiatan ini akan
dihibur oleh Julia Perez dan artis lain. Wahaa… udah kebayang gak, melesetnya
agenda tersebut.
Dengan mengusung tema “Protect
yourself, Protect Your Partner" yang artinya
gak jauh-jauh nih hubungan seks bukan sama istri nggak
masalah asal pake kondom . Astaghfirullah! Padahal nih ya, kondom
tidak mampu menangkal penularan virus HIV/AIDS. Pada
Konferensi AIDS se-Dunia di Chiangmai, Thailand tahun 1995, diumumkan hasil
penelitian ilmiah, bahwa kondom tidak dapat mencegah penularan HIV/AIDS. Fakta lain lagi nih, Kondom juga tidak ampuh menangkal penyakit lainnya. Dr. Ricki
Pollycove, pakar kesehatan dari California Pacific Medical Center
San Francisco, mengatakan bahwa didapatkan sejumlah temuan, kondom tidak
bisa mencegah penyakit herpes. Sejumlah orang tetap terinfeksi herpes meski
mereka sudah menggunakan kondom dengan benar (sfgate.com, 21/1/2013). Yang jelas nih ya,
kampanye kondom gratis ini malah menyuburkan tingkat seks bebas disemua
kalangan.
Yang
jelas nih, Program kondomisasi hakikatnya
membebek pada pola Barat, seperti AS. Penangannya dengan formula ABC. Yaitu A
(Abstinensia), tidak berhubungan seks sebelum menikah. B (Be faithful), hanya
berhubungan seks dengan pasangannya saja. C (Condom), jika memang cara A dan B
tidak bisa dipatuhi maka harus digunakan kondom. Wahh… bakal jadi bahaya
besar jika tersebar di Indonesia, semakin merusak bangsa.
Tolak Seks Bebas, Tolak Kondomisasi
Jelas banget nih kawan, program ini akan menghancurkan generasi kita.
Bayangkan, remaja akan berpikir, “Wah, aman donk kalo ngeseks bebas, kan ada kondom”
wadoh, udah dosa gak ketulungan, melawan Allah lagi. Jangan ya boy, girl!
Jangan sia-siakan hidup yang sementara ini untuk melakukan hal yang bodoh!
Teman-teman kita udah banyak menjadi korban kebatilan sistem sekarang ini. Tahun
2008 saja Komisi Perlindungan Anak
Indonesia sudah merilis data anak SMP 62.7% kehilangan keperawanan. (Tepok
Jidad) Ya Allah, apa yang akan terjadi pada masa depan nanti?
Kawan-kawan
seperjuangan, Islam hanya membenarkan hubungan
seks dengan suami/isteri yang sah. Inilah perilaku seks yang aman. Perilaku
seks yang aman adalah menjauhi seks bebas. Safe sex is no free sex. Mungkinkah akan berjangkit penyakit kelamin, kehamilan di luar
nikah dan aborsi akibat hamil di luar nikah, bila zina tidak dibiarkan?
Pastinya tidak.
Seandainya masyarakat hidup dalam tatanan sosial yang benar;
pria dan wanita tidak bercampur dan tidak bergaul bebas, saling menghormati,
free-sex dianggap sebagai penyakit sosial, niscaya masyarakat akan hidup
tenang. Berbagai penyakit menular seksual juga tidak akan mewabah.
Namun bila tatanan sosial sudah
rusak, dimana pria dan wanita dibiarkan bergaul bebas tanpa batas, perzinahan
dianggap perkara lumrah, maka berbagai bencana penyakit akan melanda. Nabi saw.
bersabda:
«…لَمْ
تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِى قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلاَّ فَشَا
فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالأَوْجَاعُ الَّتِى لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِى أَسْلاَفِهِمُ…»
“…Tidaklah tampak perzinaan
pada suatu kaum sehingga mereka berani terang-terangan melakukannya,
melainkan akanmenyebar di tengah mereka
penyakit tha’un dan penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa
umat-umat yang telah lalu…” (HR.
Ibnu Majah, al-Hakim, al-Baihaqi)
Karena itu, seharusnya yang dilakukan adalah tindakan pencegahan
(preventif) atas perilaku seks bebas dan tindakan kuratif untuk memberantas
yang sudah ada. Karena seks bebas itulah akar masalah dari penyebaran berbagai
penyakit kelamin. Semua itu hanya bisa dilakukan secara sistematis melalui
penerapan sistem Islam dengan syariahnya.
Islam mewajibkan negara
menanamkan keimanan dan membina ketakwaan dan rasa takut terhadap azab Allah
dalam diri masyarakat. Kepada masyarakat harus ditanamkan kejinya perbuatan
zina dan besarnya azab Allah kepada para pelakunya (QS al-Isra’ [17]: 32). Juga
harus dipahamkan, zina dan seks bebas merusak tatanan masyarakat dan
menghancurkan nilai-nilai keluarga.
Preventif dilakukan secara sistematis dan multi dimensi. Faktor
ekonomi diselesaikan melalui Sitem Ekonomi Islam yang mendistribusikan kekayaan
secara adil dan merata. Sistem pendidikan berbasis akidah Islamiyah membentuk
pribadi Islami. Sistem pergaulan Islam menjauhkan faktor-faktor pemicu ke arah
pergaulan bebas. Rasa keadilan terutama bagi korban kejahatan seksual dijamin
melalui Sistem Uqubat Islam. Pintu pernikahan pun dipermudah termasuk bagi kaum
muda. Pendek kata, penerapan sistem Islam akan sanggup meminimalkan seminimal
mungkin faktor penyebab seks bebas.
Yup, Emang Cuma sistem Islam sajalah yang bisa menyelamatkan masyarakat dari
seks bebas dan berbagai akibatnya diantaranya penyakit menular termasuk
HIV/AIDS.
Peran
Kita
Trus, apa
peran kita sebagai pemuda menanggapi hal ini? Yuk, catet…
1. Jauhi
yang namanya pergaulan bebas. Pergaulan laki-laki dan perempuan ada batasnya ya
teman-teman.
2.
Jaga pandangan! Berhati-hati dalam
segala sikap dan perbuatan.
3.
Sadarkan teman-teman yang lain. Dakwah
donk, biar keren!
4.
Tolak rame-rame Kampanye Sesat dari
Nafisah Mboi ini. Soale, ini uda tahun ke-2 lho, bagi-bagi kondom gratisnya..
UapHaa??? Yuk, dalam BBMannya, FB, and Twittnya bahas #TolakFreeSeks and #TolakPekanKondomNasional.
Kita tendang Nafisah Mboi dari kursi jabatannya. Ngawur sih!
5.
Ikutan Kajian Islam biar semakin smart
dalam menghadapi problematika kekinian. ROHIS tuh, rohisss (Promosii) Penting lho
dawat. dari berbagai sumber