Pengertian
Keredaksian
Dalam kerja jurnalistik redaksi
merupakan dapur dan menjadi jantung seluruh aktivitas institusi media massa
tersebut. Hanya dengan keredaksian yang terimplementasi baik semua akan
berjalan maksimal. Jajaran keredaksian dituntut bekerja teliti, akurat,
disiplin dan tepat waktu pada deadline yang merupakan komintmen kontinyuitas
kemunculan media tersebut (harian, minguan, bulanan, dll)
Sesuai dengan perkataan
Atmahkusuma" Bukan hanya menuntut sosok untuk bekerja keras dan penguasaan
atas pengetahuan, melainkan juga harus kompeten, memiliki standar integritas,
loyalitas dan komitmen sesuai dengan tanggung jawab yang diembankannya".
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Redaksi adalah badan yang memilih dan menyusun tulisan yang akan yang
akan dimasukkan kedalam Koran. Tidak dapat didefinisikan dengan jelas maksud
dari keredaksian itu sendiri Karena definisi keredaksian sangatlah luas. Namun
penulis dapat menyimpulkan secara sederhana pengertian keredaksian itu.
Keredaksian
adalah sekelompok jajaran yang bekerja sama dengan proses rapat redaksi untuk
memutuskan peristiwa dan berita apa yang layak diterbitkan atau diangkat, dan
mana berita atau peristiwa yang tidak layak atau ditangguhkan untuk diterbitkan
atau tidak. Keredaksian merupakan bagian dari redaksi yang mengurus pencarian
dan pelaporan berita.
1. Dewan Redaksi
Dewan Redaksi
biasanya beranggotakan Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan Wakilnya, Redaktur
Pelaksana, dan orang-orang yang dipandang kompeten menjadi penasihat bagian
redaksi. Dewan Redaksi bertugas memberi masukan kepada jajaran redaksi dalam
melaksanakan pekerjaan redaksional.Dewan Redaksi pula yang mengatasi
permasalahan penting redaksional, misalnya menyangkut berita yang sangat
sensitif atau sesuai-tidaknya berita yang dibuat tersebut dengan visi dan misi
penerbitan yang sudah disepakati.
2. Pemimpin Umum
Bertanggung jawab atas keseluruhan
jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Dapat melimpahkan
pertanggungjawabannya terhadap hukum kepada Pemimpin Redaksi sepanjang
menyangkut isi penerbitan (redaksional) dan kepada Pemimpin Usaha sepanjang
menyangkut pengusahaan penerbitan.
3. Pemimpin
Redaksi
Pemimpin Redaksi (pemred, editor in chief) bertanggung jawab
terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. la harus
mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya. Di surat kabar mana
pun, Pemimpin Redaksi menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan
redaksional. la bertindak sebagai jenderal atau komandan. Pemimpin Redaksi juga
bertanggung jawab atas penulisan dan isi Tajuk Rencana (editorial) yang
merupakan opini redaksi (Desk Opinion). Jika Pemred berhalangan menulisnya,
lazim pula tajuk dibuat oleh Redaktur Pelaksana, salah seorang anggota Dewan
Redaksi, salah seorang Redaktur, bahkan seorang Reporter atau siapa pun —dengan
seizin dan sepengetahuan Pemimpin Redaksi— yang mampu menulisnya dengan
menyuarakan pendapat korannya mengenai suatu masalah aktual.
Berikut ini tugas Pemimpin Redaksi
secara lebih terinci:
· Bertanggungjawab terhadap isi redaksi penerbitan;
· Bertanggungjawab terhadap kualitas produk penerbitan;
· Memimpin rapat redaksi;
· Memberikan arahan kepada semua tim redaksi tentang berita
yang akan dimuat pada setiap edisi;
· Menentukan layak tidaknya suatu berita, foto, dan desain
untuk sebuah penerbitan;
· Mengadakan koordinasi dengan bagian lain seperti Pemimpin
Perusahaan untuk mensinergikan jalannya roda perusahaan;
· Menjalin lobi-lobi dengan nara sumber penting di
pemerintahan, dunia usaha, dan berbagai instansi;
· Bertanggung jawab terhadap pihak lain, yang karena merasa
dirugikan atas pemberitaan yang telah dimuat, sehingga pihak lain melakukan
somasi, tuntutan hukum, atau menggugat ke pengadilan. Sesuai aturan, tanggung
jawab oleh Pemimpin Redaksi bila dilimpahkan kepada pihak lain yang dianggap
melakukan kesalahan tersebut.
4. Pemimpin Usaha
Pemimpin Usaha berada dibawah
Pemimpin Umum, sejajar dengan Pemimpin Redaksi. Kalau Pemimpin Redaksi hanya
berurusan dengan masalah keredaksian, maka Pemimpin Usaha khusus berurusan
dengan masalah komersial. Pemimpin Usaha bertugas menyebarluaskan media massa,
yakni melakukan pemasaran (marketing) atau penjualan (selling) media massa.
Pemimpin Usaha ini membawahi Manajer Keuangan, Manajer Pemasaran, Manajer
Sirkulasi/Distribusi, dan Manajer HRD (Human Resource Development).
5. Sekretaris Redaksi
Seorang Sekretaris Redaksi memiliki
tugas sebagai berikut:
- Menata dan mengatur undangan dari instansi,
perusahaan, atau lembaga yang berkaitan dengan pemberitaan;
- Menghubungi sumber berita atau instansi untuk
pendaftaran, konfirmasi, atau pembatalan undangan, wawancara, dan
kunjungan kerja;
- Menyimpan salinan kartu pers dan foto untuk
mensuport kebutuhan kerja para wartawan dalam meliput satu acara yang mengharuskan
membuat tanda pengenal seperti menyiapkan;
- Menyediakan peralatan kerja redaksi seperti tape,
batu baterei, kaset, alat tulis, dan note book;
- Menata keperluan keuangan redaksi: uang perjalanan,
uang saku, uang rapat;
- Mengatur jadwal rapat redaksi: rapat perencanaan,
rapat cheking, rapat final.
6. Redaktur Pelaksana
Di bawah Pemred biasanya ada
Redaktur Pelaksana (Redaktur Eksekutif, Managing Editor). Tanggung jawabnya
hampir sama dengan Pemred, namun lebih bersifat teknis. Dialah yang memimpin
langsung aktivitas peliputan dan pembuatan berita oleh para reporter dan
editor.
Adapun rincian tugas Redaktur Pelaksana adalah sebagai
berikut:
- Bertanggung jawab terhadap mekanisme kerja redaksi
sehari-hari;
- Memimpin rapat perencanaan, rapat cecking, dan rapat
terakhir sidang redaksi;
- Membuat perencanaan isi untuk setiap penerbitan;
- Bertanggung jawab terhadap isi redaksi penerbitan
dan foto;
- Mengkoordinasi kerja para redaktur atau
penanggungjawab rubrik/desk;
- Mengkoordinasikan alur perjalanan naskah dari para
redaktur ke bagian setting atau lay out;
- Mengkoordinator alur perjalanan naskah dari bagian
setting (lay out) ke percetakan;
- Mewakili Pemred dalam berbagai acara baik
ditugaskan atau acara mendadak;
- Mengembangkan, membina, menjalin lobi dengan
sumber-sumber berita;
- Mengedit naskah, data, judul, foto para redaktur;
- Mengarahkan dan mensuvervisi kerja para redaktur dan
reporter;
- Memberikan penilaian secara kualitatif dan
kuantitatif kepada redaktur secara periodik.
7. Redaktur
Redaktur (editor)
sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas utamanya adalah
melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas penyeleksian dan perbaikan
naskah yang akan dimuat atau disiarkan. Di internal redaksi, mereka disebut
Redaktur Desk (Desk Editor), Redaktur Bidang, atau Redaktur Halaman karena
bertanggung jawab penuh atas isi rubrik tertentu dan editingnya. Seorang
redaktur biasanya menangani satu rubrik, misalnya rubrik ekonomi, luar negeri,
olahraga, dsb. Karena itu ia dikenal pula dengan sebutan "Jabrik"
atau Penanggung Jawab Rubrik.
Berikut ini tugas seorang redaktur secara lebih terinci:
· Mengusulkan dan menulis suatu berita dan foto yang akan
dimuat untuk edisi mendatang;
· Berkoordinasi dengan fotografer dan riset foto dalam
pengadaan foto untuk setiap penerbitan;
· Membuat lembar penugasan atau Term of Reference (ToR)
kepada para reporter dan fotografer;
· Mengarahkan dan membina reporter dalam mencari berita dan
mengejar sumber berita;
· Memberikan penilaian kepada reporter baik penilaian
kualitatif maupun kuantitatif;
· Memberikan laporan perkembangan kepada atasannya yaitu
Redaktur Pelaksana.
8. Koordinator Liputan
Koordinator Liputan memiliki tugas sebagai berikut:
· Memantau dan mengagendakan jadwal berbagai acara:
seminar, press conference, acara DPR dll;
· Membuat mekanisme kerja komunikasi antara redaktur dan
reporter;
· Memberikan lembar penugasan kepada reporter/wartawan dan
fotografer;
· Mengadministrasikan tugas-tugas yang diberikan kepada
setiap reporter;
· Memantau tugas-tugas harian para wartawan/reporter;
· Melakukan komunikasi setiap saat kepada para redaktur,
reporter/wartawan, dan fotografer;
· Memberikan penilaian kepada reporter/wartawan secara
kuantitas maupun kualitas
9. Wartawan/Reporter
Di bawah para editor adalah para
reporter. Mereka merupakan "prajurit" di bagian redaksi. Mencari
berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya. Ini adalah
jabatan terendah pada bagian redaksi. Tugasnya adalah melakukan reportase
(wawancara dan sebagainya ke lapangan). Karena itu, merekalah yang biasanya
terjun langsung ke lapangan, menemui nara sumber, dan sebagainya.
Tugas seorang reporter secara lebih
terinci adalah sebagai berikut:
- Mencari dan mewawancarai sumber berita yang
ditugaskan redaktur atau atasan;
- Menulis hasil wawancara, investasi, laporan kepada redaktur
atau atasannya;
- Memberikan usulan berita kepada redaktur atau
atasannya terhadap suatu informasi yang dianggap penting untuk
diterbitkan;
- Membina dan menjalin lobi dengan sumber-sumber
penting di berbagai instansi;
- Menghadiri acara press conferensi yang ditunjuk
redaktur, atasannya, atau atas inisiatif sendiri.
10. Redaktur Bahasa/Korektor Naskah
Seorang Redaktur Bahasa/Korektor
Naskah memiliki tugas sebagai berikut:
- Memeriksa,mengedit, dan menyempurnakan naskah sesuai
dengan penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Menyesuaikan naskah yang sudah diedit dalam bahasa
Indonesia ke dalam Bahasa Jurnalistik
- Mengubah pengulangan kata-kata yang sama dalam satu
tulisan, sehingga kalimat dalam naskah menjadi bervariasi.
- Mengedit penggunaan logika bahasa, alur naskah
- Menyeragamkan style
penulisan masing-masing redaktur, sehingga gaya penulisan seluruh naskah
menjadi sama
- Memeriksa naskah kata per kata, penggunaan titik,
koma, tanda seru, titik dua.
- Mengedit penggunaan kata yang berasal dari bahasa
asing, bahasa daerah, bahasa slank sehingga mudah dimengerti pembaca.
11. Fotografer
Fotografer (wartawan foto atau juru
potret) tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang bernilai
berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan tulis. la
merupakan mitra kerja yang setaraf dengan wartawan tulisa (reporter). Jika
tugas wartawan tulis menghasilkan karya jurnalistik berupa tulisan berita,
opini, atau feature, maka fotografer menghasilkan Foto Jurnalistik
(Journalistic Photography, Photographic Communications). Fotografer
menyampaikan informasi atau pesan melalui gambar yang ia potret. Fungsi foto
jurnalistik antara lain menginformasikan (to inform), meyakinkan (to persuade),
dan menghibur (to entertain).
Adapun tugas seorang fotografer
secara lebih terinci adalah sebagai berikut:
· Menjalankan tugas pemotretan yang diberikan redaktur atau
atasannya
· Melakukan pemotretan sumber berita, suasana acara,
aktivitas suatu objek, lokasi kejadian, gedung, dan benda-benda lain
· Mengusulkan konsep desain untuk cover majalah
· Menyediakan foto-foto untuk mendukung naskah, artikel,
dan berita
· Mengarsip foto-foto, filem negatif, atau compact disk
bag! kamera digital
· Melaporkan setiap kegiatan pemotretan kepada atasan
· Mempertanggungjawabkan setiap penggunaan filem negatif,
baterai, atau compact disk yang telah digunakan kepada perusahaan
12. Koresponden
Selain reporter,
media massa biasanya juga memiliki koresponden atau wartawan daerah, yaitu
wartawan yang ditempatkan di negara lain atau di kota lain (daerah), di luar
wilayah di mana media massanya berpusat.
13. Kontributor
Kontributur atau penyumbang
naskah/tulisan secara struktural tidak tercantum dalam struktur organisasi
redaksi. la terlibat di bagian redaksi secara fungsional. Termasuk kontributor
adalah para penulis artikel, kolomnis, dan karikaturis. Para sastrawan juga
menjadi kontributor ketika mereka mengirimkan karya sastranya (puisi, cerpen,
esai) ke sebuah media massa. Wartawan Lepas (Freelance Journalist) juga
termasuk kontributor. Wartawan Lepas adalah wartawan yang tidak terikat pada
media massa tertentu, sehingga bebas mengirimkan berita untuk dimuat di media
mana saja, dan menerima honorarium atas tulisannya yang dimuat. Termasuk
kontributor adalah Wartawan Pembantu (Stringer). la bekerja untuk sebuah
perusahaan pers, namun tidak menjadi karyawan tetap perusahaan tersebut. la
menerima honorarium atas tulisan yang dikirim atau dimuat.
14. Riset, Pustaka, dan Dokumentasi
Bagian Riset, Pustaka, dan Dokumentasi
memiliki tugas sebagai berikut:
- Mencari data-data, artikel, tulisan yang dibutuhkan
untuk sebuah penulisan oleh reporter, redaktur, redaktur pelaksana, dan
Pemimpin Perusahaan.
- Mencari dan menata buku-buku yang berkaitan dengan
tugas dan kerja para wartawan
- Menata majalah, surat kabar, dan tabloid setiap hari
dan menyimpannya dengan baik sesuai aturan
- Melakukan kerja sama dengan bagian riset dan
dokumentasi perusahaan lainnya seperti barter majalah, koran, tabloid, dan
buku.
- Mengusulkan suatu berita kepada redaksi bila dalam
melaksanaan tugas menemukan data-data atau informasi penting
15. Artistik
Bagian Artistik memiliki tugas sebagai berikut:
- Merancang cover atau kulit muka
- Membuat dummy atau nomor contoh sebelum produk di
cetak dan dijual ke pasa
- Mendesain dan melay out setiap halaman dengan
naskah, foto, dan angka-angka
- Mengatur peruntukan halaman untuk naskah
- Menulis judul berita,anak judul, caption foto, nama penulis pada setiap
naskah
- Menulis nomor halaman, nama rubrik/desk, nomor
volume terbit, hari terbit, dan tanggal terbit pada setiap edisi
16. Pracetak
Bagian Pracetak memiliki tugas sebagai berikut:
- Membawa naskah yang sudah disetujui pemimpin redaksi
ke percetakan untuk dicetak
- Mengawasi proses pencetakan di percetakan
- Menerima kondisi produk dalam keadaan baik dari
percetakan
- Bersama dengan bagian distribusi, segera mengedarkan
produk tersebut ke pasar
17. Tata letak
Sebuah surat
kabar mempunyai ciri-ciri yang dapat dilihat dari format (broadsheet, tabloid,
majalah dsb), cara paginations (pemakaian kolom), cara pemakaian topografi
(huruf), warna, akhirnya akan membedakan segmen pasar suatu media cetak. Untuk
mengengah ke atas atau menengah ke bawah. Lay out sendiri bertujuan untuk
"sell the news grade the new set the tone dan guide the resders
(menawarkan/menjual berita menentukan ranking berita, membimbing para pembaca
akan hal-hal yang harus dibaca lebih dahulu. Untuk memiliki berita meiientukan
juga daya tarik setiap halaman bagaiman isi setiap halaman itu.
Misalnya dari berita yang terpenting
menurun pada berita kurang penting. Dari berita kejadian yang dekat (baik
tempat maupun waktu) menurut ke jarak yang lebih jauh kemudian lay out juga
bertujuan menyesuaikan dengan gerak maya para pembaca. Dari tipografi di
samping perlu pengetahuan tentang warna dan jenis harus juga berjiwa seni.
Sebab ukuran huruf untuk headline, panjang berita, besar dan warna foto atau
tulisan sangat berpengarug terhadap mate pembaca. Posisi suatu berita dan pola
yang digunakan semuanya untuk melayani pembaca, sehingga lay out itu
disesuaikan dengan siapa pembacanya. Hal ini perlu ditekankan karena desain lay
out dan tipografi merupakan ekspresi cermin kepribadian surat kabar itu. Dengan
itu semua pembaca akan dapat memberikan penilaian jenis surat kabar apa yang
demikian itu.
Adapun tugas dari tata letak adalah sebagai berikut;
- Mengatur tata letak sebuah berita agar telihat
menarik
- Memadukan warna terutama untuk rublik yang berisikan
informasi utama.
- Menentukan spasi yang tepat. tidak terlalu jarang,
dan tidak juga terlalu dekat.
- Menentukan penggunaan garis, setiap garis mempunyai
filosoflnya sendiri. Bukan asal garis.
- Pengelolaan Allignment, ketika satu judul rata
tengah, maka semua judul pada satu halaman sebaiknya rata tengah.
- Mengatur letak foto yang baik, yakni foto yang memuat informasi. Sebaiknya
jangan meletakkan informasi di atas foto yang penting. Buat pembaca untuk
melihat fotonya terlebih dahulu.
18. Desain grafis
Seseorang yang
bekerja dibagian desain grafis harus saling bekerja sama dengan bagian tata
letak. Sebagaimana layaknya informasi yang disampaikan menggunakan bahasa lisan
(suara) yang dapat disampaikan secara tegas, ceria, keras, lembut, penuh
gurauan, formal, dan sebagainya dengan menggunakan gaya bahasa dan volume suara
yang sesuai, Desain grafis juga dapat melakukan hal serupa. Kita dapat
merasakan sendiri setelah membaca sebuah berita (tulisan),melihat foto atau
ilustrasi, melihat permainan warna dan bentuk dari sebuah karya design yang
berbentuk publikasi cetak, nuansa yang ditimbulkannya. Apakah informasi itu
tegas, formal, bergurau, lembut, anggun, elegan dan sebagainya. Jadi dapat
disimpulkan Tugas desain grafis adalah sebagai berikut:
- Memilih berita yang baik untuk dimuat.
- Menciptakan gambar dan ilustrasi yang baik agar
pesan dapat disampaikan kepada pelnggan dengan baik.
- Mengatur elemen rupa baik berupa fotografi maupun
tipografl.
19. Keuangan
Seorang staf bagian keuangan bertugas sebagai berikut :
- Mengatur arus uang kas
- Melakukan pengendalian Keuangan
- Melakukan perencanaan Keuangan
20. Auditor
Bertugas mengedit bahan-bahan berita
yang masih mentah menjadi berita yang lebih baik yang telah dikumpulkan oleh
para wartawan, baik dalam penulisan ataupun kata dan bahasanya.
21. Akonting
Bertugas mencatat dan membuat jurnal
umum, jurnal pembuka, jurnal penutup, neraca, laporan laba lugi, baik debet dan
kredit yang dimiliki oleh perusahan atas pembelian barang (pengeluaran) maupun
pemasukan barang (pemasukan).
22. Kasir
Adapun tugas dari kasir adalah
sebagai berikut:
- Bertanggung jawab atas petty cash
- Bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran
keuangan
- Bertanggung jawab atas administrasi keuangan
23. Pajak
Bertugas membayar pajak penghasilan
(PPh) pada negara sebesar (PPh) 1,5 persen atas kertas koran, di samping Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen.
24. Penagihan
Penagihan memiliki tugas sebagai berikut:
- Menagih
uang kepeda para pelanggan koran
dalam bentuk transfer
langsung maupun tunai.
- Menagih kepada redaktur hasil liputan berita yang
telah diliput oleh wartawan
dan diberikan kepada
auditor untuk segera
diedit dan diterbitkan.
25. Pelayanan
Ada beberapa bentuk layanan dan tugasnya. Dapat disimak
dibawah ini:
- Layanan Baca. Layanan ini
bertugas "hanya" memberikan kesempatan kepada pengguna untuk
menggunakan koleksi yang ada di tempat saja. Ini yang banyak dilakukan
oleh berbagai perpustakaan yang ada saat ini.
- Layanan Penelusuran / Temu kembali informasi. Layanan
ini bertugas penyediaan alat-alat temu kembali / penelusuran bagi koleksi
yang ada di suatu layanan terbitan berkala/berseri, biasanya berupa katalog cetak maupun
online.
- Layanan Informasi Terpilih. Layanan
ini biasanya bertugas menyajikan informasi-informasi terpilih yang dapat
diakses oleh pengguna untuk menemukan informasi yang sesuai dengan
kebutuhannya.
- Layanan
Informasi Cepat. Layanan ini
dikhususkan bertugas
menyajikan informasi koleksi / artikel terbaru dari sebuah koleksi secara
cepat. Tujuan layanan ini adalah memberikan informasi cepat atau segera
kepada pengguna mengenai isi sebuah koleksi yang baru saja diterima.
- Layanan koleksi elektronik dan online digital. Perkembangan
saat ini sudah semakin baik dengan terlihat semakin banyaknya media massa
yang memanfaatkan koleksi terbitan berkala dalam bentuk elektronik dan
juga online digital. Layanan ini disajikan dengan memberikan fasilitas
akses ke dalam sumber elektronik baik yang disediakan melalui media Floppy
Disk, Compact-Disk, Digital Video Disc maupun online. Pengelola dapat
menyediakan fasilitas komputer yang terhubung ke dalam server
sumber-sumber elektronik. Selain itu pengelola dapat menyediakan sebuah
website atau alamat URL yang dapat diakses oleh pengguna dimanapun dan kapanpun.
Layanan ini salah satu layanan yang "tidak berbatas".
- Layanan
bimbingan/bantuan. Layanan ini
merupakan layanan tambahan
yang tidak semua media massa memperlakukannya. Layanan ini bertugas
memberikan kesempatan kepada pengguna untuk mendapatkan bimbingan untuk
dapat membantu pengguna dalam menemukan sumber-sumber informasi yang
relevan baginya terutama hubungannya dengan sebuah penelitian, studi
kasus, dan kegiatan ilmiah lainnya.
26. Iklan
Adapun tugas iklan adalah sebagai berikut:
- Menginformasikan kepada khalayak tentang kebaikan
surat kabar yang kita kelolah.
- Membujuk khalayak ramai untuk membeli dan membaca
surat kabar yang kita kelolah.
- Meningatkan konsumen tentang surat kabar yang kita
kelolah.
- Memberikan nilai tambah bagi pemasaran surat kabar
yang kita kelolah.
- Membantu mendukung usaha promosi yang lainnya.
27. SDM
Manajemen Sumber
Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia
dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja
yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi ter.iang manajemen personalia
akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan,
menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan
tipe (kualitas) yang tepat. Bagian
atau unit yang biasanya mengurusi SDM adalah departemen sumber daya manusia
atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Prinsip
utama yang harus dipegang dalam hal penempatan SDM ini ialah, the right man, in the right place.
28. Bisnis
Tugas bisnis adalah sebagai berikut:
- Memperbaiki mutu tulisan/berita yang disajikan.
Tulisan yang menarik, mengilhami publik, dan mudah dicerna akan potensial
menangguk pem-baca/audiens, yang pada akhirnya akan mem-perlancar
perolehan iklan. (Banyak wartawan menyalahkan kurangnya minat baca pada
kecilnya oplah koran, padahal si war-tawan sendiri menulis amburadul dan
tidak mudah dicerna pembaca.)
- Memperluas rubrikasi atau variasi rubrik, yang artinya
akan memperluas peluang bagian bisnis menangguk iklan; atau sebaliknya
memperkuat fokus pada kekuatan sebuah rubrik, yang menjadi competitive
advantage media bersangkutan.
- Selalu sadar akan kepentingan pembaca dan siapa
mereka. Untuk tema se-sulit apapun (yang penting bagi publik) ada kiat
untuk menya-jikannya dengan menarik dan populer.
- Eflsien dalam bekerja: memakai sumber daya (dana dan
waktu) seminimal mungkin untuk menghasilkan tulisan/liputan berkualitas. Menghemat pengeluaran perusahaan.
- Pahami proses produksi dan pemasaran media secara
menyeluruh, bukan egois dan berpikiran sempit. Meski tugasnya hanya
sebagai wartawan tulis, misalnya, kita perlu mendalami aspek visual (foto,
tipografi dan layout), membantu desainer menyajikan koran lebih menarik.
Bukannya egois, dengan menulis sangat panjang, tidak memberi peluang bagi
foto dan desain, sehingga tampilan koran tidak menarik.
29. Humas
Tugas humas adalah sebagai berikut:
- Reputasi, keberuntungan, bahkan eksistensi lanjutan dari
sebuah perusahaan, dapat bergantung dari keberhasilan PR menafsirkan target
publik untuk mendukung tujuan dan kebijakan dari perusahaan yang
bersangkutan. Seorang PR specialiast bertugas menyajikan hal tersebut
sebagaimana halnya seorang penasihat dalam bidang bisnis, asosiasi nonprofit,
universitas, rumah sakit dan organisasi lain. Selain itu, mereka juga
membangun dan memelihara hubungan positif dengan publik.
- Seorang PR bertugas mengurus fungsi-fungsi organisasi,
seperti menghadapi media, komunitas
dan konsumen. Dalam hubungannya dengan pemerintah, mereka mengurus
kampanye politik, representasi para interest-group, sebagai
conflict-mediation, atau mengurus hubungan antara perusahaan tempat mereka
bekerja dengan para investor.
- Seorang PR bertugas menyampaikan informasi pada
publik, interest group, pemegang saham, mengenai kebijakan, aktivitas dan
prestasi dari sebuah organisasi. Tugas tersebut juga berhubungan dengan
mengupayakan pihak manajemen untuk supaya tetap sadar terhadap tingkah
laku publik dan menaruh perhatian
terhadap grup-grup dan
organisasi, dengan siapa mereka biasa berhubungan.
- Seorang PR bertugas menyiapkan pers rilis dan
menghubungi orang-orang di media, yang sekiranya dapat menerbitkan atau
menyiarkan material mereka. Banyak laporan khusus di radio atau televisi,
berita di koran dan artikel di majalah, bermula dari meja seorang PR,
- Seorang PR juga bertugas mengatur dan mengumpulkan
program-program untuk memelihara dan mempertahankan kontak antara perwalian
organisasi dan publik.
30. Sirkulasi
Tugas dari
sirkulasi adalah membuat grafik naik atau turunnya pembelian serta minat
pelanggan maupun pembaca terhadapa koran yang kita kelolah dalam 1 tahun.
31. Distribusi
Tugas distribusi adalah memasarkan
surat kabar yang dikelolah kepenjuru masyarakat agar dapat dibaca oleh seluruh
pelanggan.
32. Pelanggan
Pemasaran jurnalisme: Warga, Pelanggan, Pengiklan
Dalam segitiga di atas, terlihat
bahwa kepentingan warga berada di atas kepentingan pelanggan dan pengiklan.
Maksudnya di sini ialah pelanggan adalah orang yang dinomor duakan
kepentingannya dalam bisnis pers. karena kepentingan warga lebih penting dari
pada pelanggan dan pengiklan. Dalam bisnis pers, pelanggan bukanlah pembeli.
Pembeli sebenarnya dalam dunia bisnis pers ialah pengiklan. Hal ini terjadi
karena, pengiklanlah yang "membiayai" hampir keseluruhan proses
produksi.
Pelanggan merupakan orang yang
berlangganan dengan media tersebut, Jadi, pelanggan dalam hal ini merujuk pada
orang yang berlangganan dengan media tersebut akan sama kedudukannya dengan
pengiklan. Hal ini ditinjau dari sudut kepentingannya, pelanggan dan pengiklan
sama-sama membutuhkan media tersebut, hanya saja mereka berbeda kepentingan.
Pelanggan membutuhkan isi yang ada di media tersebut, sementara pengiklan
mmebutuhkan tempat untuk mempromosikan produknya.
33. Return
Return dalam
manajemen redaksi bermakna laba. Pers bukan hanya lembaga sosial, tetapi ia
juga merupakan lembaga bisnis. Perusahaan
pers didirikan untuk mencetak laba. Laba, bagi media massa non-cetak, diperoleh
dari iklan (on air maupun off air). Surat kabar menambah sumber
pendapatannya dari jualan koran, selain iklan. Bisnis pers mencetak laba dengan
cara merebut kepercayaan publik lewat berita yang diproduksi dan
didistribusikan. Tapi, pers yang sehat hanya memperoleh sedikit saja dari
distribusi berita (penjualan koran, misalnya), tapi justru memperoleh sebagian
besar pendapatannya dari iklan. Iklan datang memburu konsumen pers.
Mencetak laba adalah tujuan,
sedangkan membangun kepercayaan adalah cara mencapai tujuan. Sukses pers secara
bisnis berkaitan erat dengan sukses pers secara sosial. Dalam mengejar laba,
pers mempertimbangkan cara. Tidak jarang, pers profesional mengabaikan
kemungkinan mencetak pendapatan manakala pendapatan itu bertentangan dengan
cara.
Di redaksi (newsroom), prinsip etikanya lebih ketat lagi.
Redaksi, yang memproduksi berita, memikul beban yang lebih berat membangun
kepercayaan publik ketimbang bisnis. Redaksi memproduksi, departemen bisnis
menjual. Di redaksi (newsroom), prinsip etikanya lebih ketat lagi. Redaksi,
yang memproduksi berita, memikul beban yang lebih berat membangun kepercayaan
publik ketimbang bisnis. Redaksi memproduksi, departemen bisnis menjual. Produk
— itulah inti kepercayaan.
2.3 Fungsi Manajemen Keredaksian
Pembahasan tentang menejemen redaksi
mengacu pada konsep fungsi manajemen dr Henry Fayoul Yaitu Planning,
Organizing, Acting, dan Controlling (POAC).
Planning artinya
perencanaan, yakni penyusunan atau penempatan tujuan dan aturan. Pada tahap ini
dilakukan penyusunan atau penetapan visi, nama media, motto, rublikasi dan
positioning atau (sekmentasi pasar) yang menjabarkan sekaligus mencerminkan
visi dan misi tersebut. Tugas dari planning itu sendiri adalah :
- Persiapan SDM serta sarana dan prasarana (men,
materials, machines).
- Penyusunan
atau penetapan visi,
misi, nama, logo,
moto, rubrikasi, positioning, editorial policy, stylebook, model/desain cover,
desain halaman, pemilihan jenis huruf, dan sebagainya.
- Penyusunan
rencana pemasaran (iklan,
sirkulasi, promosi), termasuk strategi penjualan, distribusi,
dan sebagainya.
- Organizing artinya
pengorganisasian berupa pembentukan bagia-bagian, pembagian tugas, atau
pengelompokan kerja. Pada tahap ini dilakukan pembentukan struktur
organisasi redaksi yang biasa dituangkan dalam boks redaksi dan pembagian
tugas atau gambaran kerja masing-masing bagian. Adapun tugas-tugas dari
organizing adalah sebagai berikut:
- Pembentukan struktur organisasi pers (redaksi,
pemasaran/tata usaha, dan percetakan/produksi).
- Pembagian
tugas atau job description masing-masing bagian.
Acting artinya pelaksanaan rencana maksudnya
semua bagian bekerja sesuai perencanaan dan pengorganisasian yang telah
disusun, termasuk pelaksanaan program pemberitaan seperti : rubrikasi,
karakteristik berita layak muat, tema-tema yang diangkat,dll. Tugasnya adalah
sebagai berikut:
- Semua bagian bekerja sesuai perencanaan dan
pengorganisasian yang telah disusun.
- Bidang redaksi melakukan tahapan dalam news
processing: news planning, hunting/gathering, writing, editing, layouting,
lalu dilimpahkan pada bagian produksi atau percetakan.
- Controlling bermakna
pengawasan dan evaluasi hasil kerja. Pada tahap controlling peran pemimpin
redaksi menonjol. la mengawasi kinerja jajaran redaksi. Pengawsan mengacu
pada visi, misi, style book, kode etik jurnalistik, dan tata tertib
dibagian redaksi. la pun memutuskan penghargaan dan hukuman terhadap
wartawan yang berprestasi dan melakukan pelanggaran.
- Pengawasan dan evaluasi hasil mengacu pada visi,
misi, style book, kode etik jurnalistik, dan tata tertib.
- Pemberiam
penghargaan dan hukuman (reward and punishment) terhadap warta
wan/karyawan.
Manajemen Keredaksian
Kata Manajemen
berasal dari bahasa Prancis kuno management, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi.
Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang
seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya.
Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan
lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut.
Manajemen keredaksian dapat
diartikan proses antar orang yang merupakan satu kesatuan secara efektif dalam
sebuah organisasi media massa untuk mencapai tujuan atau sasaran. Manajemen keredaksian
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap
pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi dan pemeliharaan orang-orang
dengan tujuan membantu mencapai tujuan organisasi (pers), individual dan
masyarakat.
Paling penting adalah bagaimana
individu-individu yang terlibat dalam organisasi harus mampu terlebih dahulu
memanajemen pribadinya masing-masing.Manajemen pribadi tersebut meliputi
beberapa hal antara lain: perencanaan kegiatan, pengorganisasian kegiatan,
pelaksanaan kegiatan,evaluasi kegiatan dan pengawasan kegiatan dengan
pemanfaatan waktu seefektif dan seefisien mungkin.
Bila tiap individu di dalam organisasi menyadari betul
akan posisi masing-masing dengan job description (deskripsi tugas) yang jelas
dan tegas, maka perencanaan akan mudah dibangun dan diterapkan.
Ada pun tingkatan dalam manajemen
keredaksian sebagai berikut:
1. Pimpinan Redaksi. Merupakan manajemen tingkat atas.
Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi keredaksian secara umum dan mengarahkan
jalannya proses redaksi.
2. Middle management atau manajemen tingkat menengah
bertugas sebagai penghubung antara manajemen puncak dan manajemen lini pertama,
misalnya Wakil Pimpinan Redaksi atau Redaktur Pelaksana.
3.
Lower management
atau manejemen lini pertama (first-line
management) adalah manajemen yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga
operasional. Manajemen ini dikenal pula dengan istilah manajemen operasional.
Umumnya para redaktur halaman atau redaktur desk. Ada khusus halaman ekonomi,
politik, pendidikan, kriminal, hukum dst.
Sumber: Bahan Ajar Kuliah Bidang Studi Jurnalistik Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau
1 komentar:
assalamualaikum, maaf sebelumnya boleh tau referensi dari pengertian keredaksian dan seterusnya, terima ksasih sblmnya
wassalamualaikum
Posting Komentar